INFEKSI VIRUS SITOMEGALO KONGENITAL
INFEKSI VIRUS SITOMEGALO KONGENITAL
BATASAN
Infeksi Virus Sitomegalo (Citomegalo Virus atau CMV) adalah infeksi yang tejadi pada bayi dari ibu penderita CMV selama masa kehamilan.
PATOFISIOLOGI
Transmisi vertikal dari ibu ke bayi melalui transplacental. Infeksi CMV pada ibu hamil bisa secara primer atau rekuren. Infeksi primer pada ibu hamil ditandai dengan terjadinya serokonversi dari IgG antibodi CMV selama kehamilan atau didapatkan IgG dan IgM CMV bersama-sama selama kehamilan. Sedangkan infeksi rekuren ditandai adanya antibodi CMV pada fase sebelum terjadinya pembuahan.
Pada infeksi primer, transmisi infeksi ke bayi sebesar 40%. Adanya IgG anti CMV pada ibu hamil tidak memberi perlindungan kepada bayi, sehingga kelainan kongenital mungkin terjadi.
GEJALA KLINIS
Pada bayi baru lahir, 10% diantaranya akan menunjukkan gejala klinik berupa:
• IUGR
• Ikterus
• Hepatosplenomegali
• Ptekie sampai purpura
• Pneumonia.
• Biasanya juga dijumpai kelainan kongenital lain seperti: penyakit jantung bawaan (defek septal), atresia bilier, hernia inguinalis dan abnormalitas muskuloskeletal
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
• Anamnesis:
Bayi tidak bergerak aktif dan malas minum
• Pemeriksaan fisik:
Letargi, hiper/hipotoni, mikrosefali, chorioretinitis dan tuli neural sensorik.
• Pemeriksaan laboratorium:
Diagnosis pasti infeksi CMV dilakukan dengan melakukan pemeriksaan pada:
o Urine dan saliva pada 3 minggu pertama kelahiran.
Pemeriksaan sesegera mungkin harus dilakukan, jika virus didapatkan pada bayi usia >3 minggu, infeksi yang terjadi mungkin didapatkan selama kehamilan (kongenital), perinatal atau postnatal.
o Pemeriksaan IgG dan IgM anti CMV.
Pemeriksaan serologi ini sering dilakukan untuk menegakkan diagnosis infeksi CMV kongenital tetapi kadang-kadang membingungkan.
Dikatakan infeksi CMV kongenital positif jika didapatkan IgM anti CMV (+) pada saat lahir tetapi hasil IgM anti CMV (-) tidak menyingkirkan diagnosis infeksi CMV kongenital.
Titer IgG anti CMV penderita yang meningkat signifikan dibandingkan dengan titer ibu menunjukkan kemungkinan bayi tersebut menderita infeksi kongenital aktif, tetapi untuk lebih memastikan lakukan pemeriksaan ulang pada bulan I, III dan VI.
Kemungkinan infeksi CMV kongenital bisa disingkirkan jika terdapat penurunan titer IgG anti CMV.
Apabila pada pemeriksaan cairan serebrospinal dijumpai DNA CMV maka hal tersebut menunjukkan telah terjadi proses kerusakan di otak.
o Antigenemia CMV.
Kuantifikasi antigenemia dapat digunakan untuk memprediksikan penyakit CMV, level antigenemia tinggi memberikan nilai prediksi positif yang tinggi penyakit CMV. Level antigenemia akan menurun seiring dengan pengobatan anti virus yang dilakukan, sehingga dapat digunakan untuk memonitor pengobatan.
SELENGKAPNYA:DOWNLOAD:INFEKSI-VIRUS-SITOMEGALO-KONGENITAL
Search
Categories
- Cardiovascular (8)
- Case (38)
- Dermatology (3)
- Disease (37)
- Endokrin (3)
- Etika Kedokteran (3)
- Geriatri (5)
- Hematology (8)
- Hepatologi (5)
- Imunologi (3)
- Infection Disease (5)
- Mikrobiologi (4)
- Neurology (7)
- Opthalmologi (2)
- Parasitologi (2)
- Patologi Klinik (6)
- Pediatric (4)
- Psikiatri (2)
- Reproduksi (3)
- Respiratory (5)
- Siklus Hidup (8)
- THT (3)