CACAR AIR (VARISELA)
CACAR AIR (VARISELA)
• Definisi: infeksi akut oleh virus varisela zoster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
• Dimulai gejala prodromal, yakni demam yang tidak terlalu tinggi,malese, dan sakit kepala, disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel.
• Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops)
• Vesikel berubah menjadi pustul kemudian krusta
Herpes zoster
• Penyakit yang disebabkan okeh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
Patogenesis
• Virus ini berdiam di ganglion posterior SST dan ganglion kranialis.
• Kelainan kulit yang timbul -> lokasinya setingkat dengan daerah persarafan ganglion.
• Kadang virus ini juga menyerang ganglion anterior, bagian motorik kranialis -> gejala gangguan motorik.
Gejala Klinis
• Daerah yang paling sering terkena -> torakal
• Sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodromal -> sistemik (demam, pusing, malaise) dan lokal (nyeri otot-tulang, gatal, pegal,).
• Timbul eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang eritematosa dan edema.
• Vesikel berisi cairan yang jernih -> menjadi keruh (abu-abu) -> dapat menjadi pustul dan krusta.
• Kadang-kadang vesikel mengandung darah : Herpes Zoster Hemoragik
• Dapat pula timbul infeksi sekunder -> menimbulkan ulkus dengan penyembuhan berupa sikatriks.
Pemfigus
• Kumpulan penyakit kulit autoimun berbula kronik->kulit & membrana mukosa
• Tanda
– bula epidermalà proses akantolisis
– Imunologik-> antibodi komponen desmosom pada permukaan keratinosit jenis IgG (terikat ataupun dalam sirkulasi darah
• Bentuknya:
– Pemfigus vulgaris
– Pemfigus eritematosus
– Pemfigus follaseus
– Pemfigus vegetans
(Langka):
– Pemfigus herpetiformis
– Pemfigus IgA
– Pemfigus paraneoplastik
–
Menurut letak celahnya
– Suprabasal->pemfigus vulgaris & pemfigus vegerans
– Stratum granulosum-> pemfigus foliaseus & pemfigus ritematosus
Gejala khas
• Bula kendur-> mudah pecah
• Pada penekanan-> bula meluas (tanda nikolski positif)
• Akantolisis selalu positif
• Adanya antibodi tipe IgG terhadap antigen interseluler di epidermis yang dapat ditemukan dalam serum maupun terikat epidermis
Pemfigoid bulosa
• Penyakit autoimun kronik yang ditandai oleh adanya bula subepidermal yang besar dan berdinding tegang. (blistering skin disease)
• Pemeriksaan histopatologik ditemukan C3 pada epidermal basement membrane zone
• Biasanya mengenai dekade ke 5 – 7
• Etiologi: autoimun, yang menginduksi belum diketahui
• Gejala klinis
• Bula dapat bercampur dengan vesikel, berdinding tegang, sering disertai eritema
• Tempat predileksi: ketiak, lengan bagian fleksor, lipat paha
• Jika bula pecah, terdapat daerah erosif yang luas, tetapi tidak bertambah
• Mulut dapat terkena ± 20% kasus
• Histopatologi
• Kelainan dini: terbentuk celah di perbatasan dermal – epidermal
• Bula terlihat di subepidermal
• Sel infiltrat utama: eosinofil
• Diagnosis banding • Pemfigus vulgaris
• Dermatitis herpetiformis
• Drug induced bullous disorders
• Eritema multiforme
Dermatitis herpetiformis
• Dermatitis herpetiformis adalah penyakit menahun dan residif, ruam bersifat polimorfik, terutama berupa vesikel, tersusun berkelompok dan simetrik serta disertai rasa hangat dan gatal
• Etiologi masih belum jelas
• Terjadi pada anak2 dan dewasa, mencapai puncak pada dekade ke-3
• Pria:wanita= 3:2
Stevens johnson syndrome
Sindrom yang mengenai kulit,selaaput lendir di orifisium, dan mata dengna keadaan umum yang bervariasi dari ringan sampai berat
Creeping Eruption
• Digunakan pada kelainan kulit yang merupakan peradangan yang berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif, disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan kucing.
Gejala kelinis
• Gatal dan panas
• Mula-mula timbul papul, diikuti bentuk yang khas, yakni lesi berbentuk linear dan berkelok-kelok, menimbul dengan diameter 2-3mm, dan berwarna kemerahan.
• Perkembangan selanjutnya papul merah ini menjalar seperti benang berkelok-kelok, polosiklik, serpiginosa, menimbul, dan membentuk terowongan (burrow), mencapai beberapa meter, rasa gatal lebih berat pada malam hari.
SELENGKAPNYA:
DOWNLOAD:PenyakitKulitakibatvirus.ppt
Search
Categories
- Cardiovascular (8)
- Case (38)
- Dermatology (3)
- Disease (37)
- Endokrin (3)
- Etika Kedokteran (3)
- Geriatri (5)
- Hematology (8)
- Hepatologi (5)
- Imunologi (3)
- Infection Disease (5)
- Mikrobiologi (4)
- Neurology (7)
- Opthalmologi (2)
- Parasitologi (2)
- Patologi Klinik (6)
- Pediatric (4)
- Psikiatri (2)
- Reproduksi (3)
- Respiratory (5)
- Siklus Hidup (8)
- THT (3)