KELAINAN PADA TELINGA
KELAINAN PADA TELINGA
• Daun telinga
– Kelainan kongenital
Fistula Preaurikula
Microtia dan Atresia Liang telinga
– Kelainan didapat
Hematoma
Perikondritis
Pseudokista
Fistula Preaurikula
• Terjadi bila terdapat kegagalan penggabungan tuberkel ke satu dan tuberkel ke dua.
• Merupakan kelainan herediter yang bersifat dominan
• Sering ditemukan di depan tragus berbentuk bulat / lonjong dengan ukuran seujung pensil
• Dari muara fistel sering keluar cairan yang berasal dari cairan sebasea
• Obstruksi / infeksi fistula -> pioderma / selulitis fasial
• Tatalaksana :
– Pemberian antibiotik
– Jika sudah terbentuk abses -> insisi (untuk drainase abses)
– Operasi diperlukan bila cairan keluar berkepanjangan / terjadi infeksi berulang -> mengganggu aktivitas
– Fistel harus diangkat seluruhnya supaya mencegah kekambuhan
Microtia dan Atresia Liang Telinga
• Daun telinga pada microtia berbentuk lebih kecil dan tidak sempurna. Biasanya disertai dengan tidak terbentuknya liang telinga dan kelainan tulang pendengaran
• Jarang disertai kelainan telinga dalam, karena Perkembangan embriologi yang berbeda antara telinga tengah dan telinga dalam
• Epidemiologi :
– Laki-laki > perempuan
– Lebih sering pada telinga kanan
Telinga camplang / jebang
• Daun telinga tampak lebih lebar dan lebih menonjol
• Fungsi pendengaran tidak terganggu
• Kadang menimbulkan masalah psikis
• Terapi :
– Operasi otoplasti
Hematoma
• Biasanya disebabkan oleh trauma
• Terdapat kumpulan darah di antara perikondrium dan tulang rawan -> harus dikeluarkan secara steril guna mencegah perikondritis
Perikondritis
• Radang pada tulang rawan
• Etiologi :
– Terjadi karena trauma akibat kecelakaan,
– operasi daun telinga yang terinfeksi
– Komplikasi pseudoksita daun telinga
• Tatalaksana :
– Antibiotik
• Komplikasi :
– Mengkerutnya daun telinga akibat hancurnya tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga
Pseudokista
• Terdapat benjolan di daun telinga karena adanya Kumpulan cairan kekuningan di antara lapisan perikondrium dan tulang rawan telinga
• Etiologi :
– Tidak diketahui penyebabnya
• Tatalaksana :
– Mengeluarkan cairan secara steril, kemudian balut tekan dengan bantuan semen gips selama 1 minggu supaya perikondrium melekat pada tulang rawan kembali
• Komplikasi
– Perikondritis
– Kekambuhan
OTITIS EKSTERNA
• DEFINISI
radang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi jamur,bakteri dan virus.
• FAKTOR PENDUKUNG
– Perubahan pH di liang telinga,yang biasanya normal atau asam
– Trauma ringan ketika mengorek telinga
• KLASIFIKASI
– Otitis ekterna akut :
• Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel=bisul)
• Otitis ekterna difus
OTOMIKOSIS
• Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di daerah tersebut.
• Yang tersering : Pityrosporum , Aspergillus
• Pityrosporum : menyebabkan terbentuknya sisik yang menyerupai ketombe dan merupakan predisposisi otitis eksterna bakterialis
• Gejala : rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, sering tanpa keluhan
• Terapi : membersihkan liang telinga , larutan asam asetat 2% dalam alkohol, larutan iodium povidon 5% atau tetes telinga yang mengandung campuran antibiotik dan steroid.
KERATOSIS OBTURANS
• Ditemukan gumpalan epidermis di liang telinga yang disebabkan oleh terbentuknya sel epitel yang berlebihan yang tidak bermigrasi ke arah telinga luar
• Gejala :
• Tuli konduktif akut
• Nyeri yang hebat
• Liang telinga yang lebih lebar
• Membran timpani yang utuh tapi lebih tebal
• Sering dikaitkan dengan sinusitis dan bronkiektasi
KOLESTEATOMA EKSTERNA
• Terjadi erosi tulang liang telinga (posteroinferior)
• Otore dan nyeri tumpul menahun
• Ditemukan pada satu sisi telinga dan lebih sering pada usia tua.
• Terapi :
• perlu dilakukan operasi,agar kolesteatoma dan tulang yang nekrotik dapat diangkat sempurna.
• Pemberian obat tetes telinga dari campuran alkohol atau gliserin dalam H₂O₂ 3%,3x seminggu.
Tuba terbuka abN
• Definisi: tuba terbuka terus-menerus sehingga udara bisa masuk sewaktu respirasi
• Etiologi: hilangnya jar lemak tuba, BB turun, Rhinitis atrofi, faringitis, MG, Obat anti hamil wanita, esterogen pria
• Manifestasi klinis: penuh di telinga, autofoni, stress berat
Myoklonus palatal
• Kontraksi ritmik otot2 palatal yang terjadi secara periodik
• Terdengar bunyi Klik
• Tidak perlu terapi
Palatoskisis
• Gangguan otot tensor veli palatini dalam hal membuka tuba
• Biasa terjadi pada anak2
Obstruksi tuba
• Etio: Peradangan nasofaring, tumor nasofaring, peradangan adenoid, sikatriks, belloqc tampon
• Manifestasi klinis: cairan telinga tengah
Barotrauma
DEFINISI
kerusakan di bagian dalam telinga yang disebabkan oleh tidak samanya antara tekanan udara (tekan barometrik) di dalam rongga udara fisiologis dalam tubuh dengan tekanan di sekitarnya.
Barotrauma paling sering terjadi pada penerbangan dan penyelaman dengan scuba.
Gejala-gejala klinik barotrauma telinga:
1. Gejala descent barotrauma:
- Nyeri (bervariasi) pada telinga yang terpapar.
- Kadang ada bercak darah dihidung atau nasofaring.
- Rasa tersumbat dalam telinga/tuli konduktif.
2. Gejala ascent barotrauma:
- Rasa tertekan atau nyeri dalam telinga.
- Vertigo.
- Tinnitus/tuli ringan.
- Barotrauma telinga dalam sebagai komplikasi.
• Grading klinis kerusakan membrane timpani akibat barotrauma adalah
- Grade 0 : bergejala tanpa tanda-tanda kelainan.
- Grade 1 : injeksi membrane timpani.
- Grade 2 : injeksi, perdarahan ringan pada membrane timpani.
- Grade 3 : perdarahan berat membrane timpani.
- Grade 4 : perdarahan pada telinga tengah (membrane timpani menonjol dan agak kebiruan.
- Grade5 : perdarahan pada meatus eksternus + rupture membrane timpani.
OTITIS MEDIA
• Peradangan pada sebagian atau seluruh dari selaput permukaan telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.
• Faktor pencetus tersering :
ISPA
OTOSKOP
• Membrana timpani dapat bomban atau retraksi sesuai stadium
• Air fluid levels atau bubbles dapat terlihat
• Membrana timpani hiperemis
• Dapat terlihat sekret purulen di dalam
• membrana timpani atau keluar dari membrana timpani jika terjadi perforasi
Tympanometry
Probe is placed snugly in external canal. A sound stimulus generator transmits acoustic energy (tone) into the canal, while a vacuum pump introduces positive and negative pressures into the ear canal. A microphone in the instrument detects returning sound energy.
Otitis Media Supuratif Kronik (Congek)
• Definisi : infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret (encer, kental, bening, nanah) yang keluar dari liang telinga tengah terus menerus / hilang timbul
• Patogenesis : merupakan kelanjutan dari OM akut dg perforasi yg menjadi OM supuratif kronik apabila > 2 bulan
• Etiologi tersering : Proteus Mirabilis, Pseudomonas Aeruginosa, Enterococcus
SELENGKAPNYA:
DOWNLOAD:Kelainanpadatelinga.ppt
Search
Categories
- Cardiovascular (8)
- Case (38)
- Dermatology (3)
- Disease (37)
- Endokrin (3)
- Etika Kedokteran (3)
- Geriatri (5)
- Hematology (8)
- Hepatologi (5)
- Imunologi (3)
- Infection Disease (5)
- Mikrobiologi (4)
- Neurology (7)
- Opthalmologi (2)
- Parasitologi (2)
- Patologi Klinik (6)
- Pediatric (4)
- Psikiatri (2)
- Reproduksi (3)
- Respiratory (5)
- Siklus Hidup (8)
- THT (3)