KELAINAN VISUAL DAN LAPANG PANDANG
KELAINAN VISUAL DAN LAPANG PANDANG
Ambliopia
• Keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya
• Tjd pe↓ visus unilateral dan bilateral karena kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binokular abN, atau keduanya dimana tidak ditemukan kausa organik pada pemeriksaan fisik mata
• Dapat karena kelainan organik maupun anorganik yang tidak sebanding dengan visus yang ada
Etiologi
• Kurangnya rangsangan untuk ↑ perkembangan penglihatan. Suatu kausa ekstraneural -> ↓ tajam penglihatan (katarak, astigmat,starbismus,dll)
• Beratnya ambliopia berhubungan dengan lamanya mengalami kekurangan rangsangan untuk perkembangan penglihatan makula
• Sebab lain: anisometropia, juling, oklusi, dan katarak
• Diduga 2 penyebab ambliopia: supresi dan nirpakai (elemen kortikal)
Tanda & Gejala
• Ber- penglihatan satu mata
• Me↓ tajam penglihatan terutama pada fenomena crowding
• Hilang nya sensitivitas kontras
• Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik
• Adanya anisokoria
• Tidak mempengaruhi penglihatan warna
• Daya akomodasi me↓
Diplopia
• Keadaan melihat sebuah benda ganda bila dilihat dengan satu atau dua mata
• Terjadi akibat penglihatan kedua mata serentak pada retina yang tidak sekoresponden yang terjadi o.k gangguan kedudukan kedua sumbu mata (tidak sejajar) dan ketidakseimbangan otot penggerak bola mata
• Dapat terjadi pada: penyakit bola mata, kerusakan kepala, penyakit serebelum, serebrum, migren
Bentuk-bentuk Diplopia
1. Diplopia homonim : keadaan pada mata dengab juling ke dalam, dimana bayangan terlihat oleh mata yang juling ke dalam terletak di bagian luar sisi yang sama dengan benda aslinya
2. Diplopia heteronim: pada mata dengan juling keluar, dimana benda yang dilihat mata kanan terletak di sebelah kiri dan sebaliknya
3. Diplopia monokular: bila melihat dengan satu mata yang dapat dikeluhkan seseorang dengan histeria, astigmatisma, pupil ganda, lensa subluksasi, dan permulaan katarak
Penglihatan turun perlahan tanpa mata merah
1. Katarak (3A)
- katarak kongenital
- katarak rubela
- katarak juvenil
- katarak senil
- katarak komplitaka
- katarak diabetes
- katarak sekunder
2. Glaukoma (3A)
- klasifikasi glaukoma
- glaukoma primer
- glaukoma simpleks
- glaukoma ( martin Doyle )
- glaukoma absolut
3. Retinopati (2)
- retinopati anemia
- retinopati DM
- retinopati diabetes proliperatif
4. Retinopati hipertensi (2)
5. Retinopati hipotensi
6. Retinopati leukemia
7. Retinopati pigmentosa
KATARAK
Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi lensa, denaturasi protein lensa
Klasifikasi
• Berdasarkan usia :
– Katarak conginental ( terlihat pada usia dibawah 1 tahun )
– Katarak juvenile ( terlihat sesudah usia 1 tahun )
– Katarak senile ( setelah usia 50 tahun )
• Katarak traumatik
• Katarak komplikata
• katarak sekunder
• katarak diabetik, Katarak Kongenital
BENTUK-BENTUK
• Katarak piramidalis / polaris anterior
Kekeruhan di bagian depan lensa mata persis di tengah. Terjadi karena tidak sempurnanya pelepasan kornea terhadap lensa
• Katarak piramidalis / polaris posterior
Terjadi karena resorbsi selubung vaskuler yang tidak sempurna sehingga menimbulkan kekeruhan bagian belakang lensa.
• Katarak zonularis / lamelaris
Mengenai daerah tertentu, biasanya disertai kekeruhan yang lebih padat, tersusun sebagai garis-garis yang mengelilingi bagian yang keruh dan disebut riders, merupakan tanda khas untuk katarak zonularis
• Katarak pungtata
TONOMETRI
• Pemeriksaan untuk mengukur TIO
• TIO = rasio produksi aqueous terhadap tahanan aliran keluar aqueous dari mata (N : 10 – 21 mmHg)
• Jenis :
– Goldmann applanation tonometer
– Perkins tonometer
– TonoPen
– Pneumatotonometer
– Schiotz tonometer
• KI : infeksi mata
GONIOSKOPI
• Memperkirakan lebar sudut kamar anterior
• Dapat memvisualisasikan secara langsung struktur-struktur sudut
– Jika hanya dapat melihat garis Schwalbe atau porsi kecil jalinan trabekula -> sudut lebar
– Jika tidak bisa melihat garis Schwalbe -> sudut tertutup
PEMERIKSAAN LEMPENG OPTIK
• Oftalmoskopi :
– Memeriksa bagian dalam mata, t.u nervus optikus
– Memungkingkan untuk melihat langsung ke dalam melewati pupil ke bagian belakang mata
– Membantu dokter melihat bentuk dan warna N II
• Pemeriksaan dengan lensa 78 dioptri
• Lensa kontak korneal spesifik yang memberikan gambaran 3D
RETINOPATI
Kelainan pada retina yang tidak disebabkan radang
KLASIFIKASI
• Retinopati anemia
• Retinopati diabetes melitus
• Retinopati diabetes proliferatif
NEURITIS OPTIK
Inflamasi dari saraf optic dari infeksi atau multipel sclerosis
Neuritis Intraokular (Papilitis)
• Papilitis -> Radang pada serabut retina saraf optik
• Penglihatan terganggu dengan lapang pandang menciut, bintik buta melebar, skotoma sentral, sekosentral dan altitudinal
• Defek pupil aferen bila mengenai 1 mata / tdk sm berat pada kedua mata
• Pada papil -> perdarahan, eksudat, dng perubahan pd pemb. Darah retina & arteri menciut dng vena yg melebar
• Kadang Papil Edem berat menyebar ke daerah ke retina sekitarnya tdk melebihi 2-3 dioptri
Neuritis Retrobulbar
• Radang saraf optik dibelakang bola mata
• Etiologi : multipel sklerosis, penyakit mielin saraf, anemia pernisiosa, DM, dan intoksikasi
• Bola mata bila digerakkan terasa berat di bagian belakang bola mata, nyeri saat ditekan, sakit kepala
• Neuritis retrobulbar -> gejala seperti neuritis -> tetapi gambaran fundus tetap normal -> lama kelamaan, terlihat kekaburan batas papil saraf optik & degenerasi saraf optik
• Keadaan lanjut -> reaksi pupil lambat
ABLASIO RETINA (Retinal Detachment)
• Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut & batang dari sel epitel pigmen retina, dimana sel epitel pigmen masih melekat erat pada membran Bruch
• Terdapat 3 bentuk :
– Ablasi retina regmatogenosa
– Ablasi retina eksudatif
– Ablasi retina traksi (tarikan)
Oklusi Arteri dan Vena Retina
• Sumbatan arteri retina akibat radang, spasme, trombus, melambatnya aliran darah
• Mengenai satu mata
• Tidak sakit
• Berhubungan erat dengan kelainan jantung
• Tanda : retina pucat, cherry red spot
SELENGKAPNYA:
DOWNLOAD:KELAINANVISUALLAPANGPANDANG.ppt
Search
Categories
- Cardiovascular (8)
- Case (38)
- Dermatology (3)
- Disease (37)
- Endokrin (3)
- Etika Kedokteran (3)
- Geriatri (5)
- Hematology (8)
- Hepatologi (5)
- Imunologi (3)
- Infection Disease (5)
- Mikrobiologi (4)
- Neurology (7)
- Opthalmologi (2)
- Parasitologi (2)
- Patologi Klinik (6)
- Pediatric (4)
- Psikiatri (2)
- Reproduksi (3)
- Respiratory (5)
- Siklus Hidup (8)
- THT (3)