PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
Atrial septum defect
Atrial Septal Defect / ASD (defek septum atrium) adalah kelainan jantung kongenital dimana terdapat lubang (defek) pada sekat (septum) inter-atrium yang terjadi oleh karena kegagalan fusi septum interatrium semasa janin.
Tipe ASD:
3 tipe ASD : Defek Ostium Sekundum (ASD II), Defek Ostium Primum (ASD I), dan Defek Sinus Venosus
ASD II paling banyak (50-70% total ASD); defek ada pada lokasi fossa ovalis. Adanya kelainan penyerta Anomalous Pulmonary Veins Return terjadi pada 10% dari seluruh kasus ASD II.
-Isolated ASD I sekitar 15% total ASD; dan bila ASD I disertai ECD (endocardial cushion defect), memiliki prevalensi sekitar 30% ASD.
-Sinus Venosus Defect (10% total ASD) umumnya ber-tipe 'superior' (sekitar muara vena kava superior), dan jarang yang ber-tipe 'inferior' (muara vena kava inferior). Kadangkala vena pulmonalis kanan bermuara ke RA.
-Unroofed Coronary Sinus : merupakan jenis ASD paling jarang; dimana defek terletak pada "atap" dari coronary sinus sehingga terjadi komunikasi antara Sinus Coronarius dan Atrium kiri (LA).
-Mitral Valve Prolaps terjadi pada 20% seluruh kasus ASD
Ventricular Septal Defect
Adalah kelainan jantung bawaan dimana terdapat lubang (defek/inkontinuitas) pada septum ventrikel yang terjadi karena kegagalan fusi septum interventrikel pada masa janin.
Kebanyakan dijumpai pada septum interventrikularis pars membranasea (atas), tetapi dapat juga melibatkan septum interventrikularis pars muskularis (bawah).
Klasifikasi
-Berdasarkan kelainan hemodinamik
Defek kecil dengan tahanan paru normal
Defek sedang dengan tahanan vaskular paru normal
Defek besar dengan hipertensi pulmonal hiperkinetik
Defek besar dengan penyakit obstruksi vaskuler paru
-Berdasarkan letak anatomis
Defek di daerah pars membranasea
Defek muskular ( inlet dan outlet )
Defek subarterial
-VENTRIKEL SEPTAL DEFECT Kecil (Maladie de Roger)
Persisten Ductus Arteriosus
Patofisiologi
-Duktus menghubungkan arteri pulmonalis dan aorta.
-Pada janin, darah dari ventrikel kanan mengalir melalui duktus ke aorta dan sedikit ke paru-paru.
-Sewaktu terjadi penurunan resistensi paru saat proses bernapas dimulai, tekanan di arteri pulmonalis turun di bawah tekanan aorta.
-Karena tekanan aorta sekarang lebih besar daripada tekanan arteri pulmonalis, darah akan dialirkan dari aorta ke dalam arteri pulmonalis melalui duktus arteriosus yang tetap terbuka.
-Tidak semua darah yang dipompa oleh ventrikel kiri masuk ke sirkulasi sistemik hipertrofi v. kiri
-Pasca lahir, duktus menutup pada bulan ke 3, tetapi ada pula yang menutup setelah 1-2 tahun
-Bila duktus masih membuka pada usia > 2 tahun :abnormal
Stenosis Pulmonal
-Terhitung 7-10% dari semua gagal jantung bawaan.
-Penyempitan arteri pulmonalis dapat terjadi di :
-Penyempitan pada infundibular => stenosis infundibular
-Penyempitan di katup pulmonal sendiri => stenosis valvular
-Penyempitan di cabang-cabang arteri pulmonalis => stenosis supravalvular. Misalnya di cabang utama arteri pulmonalis kiri atau kanan.
-Stenosis dapat terjadi pada 2 tempat, misalnya stenosis infundibular dan stenosis valvular atau supravalvular.
Koartasio Aorta
Tetralogi of Fallot (ToF)
-Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan.
-Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat. Stenosis pulmonal bersifat progresif , makin lama makin berat.
Transposisi arteri besar
Transposition of Great Arteries (TGA) adalah kelainan jantung bawaan (kongenital) dimana Aorta keluar dari ventrikel kanan dan Arteri Pulmonalis keluar dari ventrikel kiri.
SELENGKAPNYA:
DOWNLOAD:penyakitjantungbawaan.ppt
Search
Categories
- Cardiovascular (8)
- Case (38)
- Dermatology (3)
- Disease (37)
- Endokrin (3)
- Etika Kedokteran (3)
- Geriatri (5)
- Hematology (8)
- Hepatologi (5)
- Imunologi (3)
- Infection Disease (5)
- Mikrobiologi (4)
- Neurology (7)
- Opthalmologi (2)
- Parasitologi (2)
- Patologi Klinik (6)
- Pediatric (4)
- Psikiatri (2)
- Reproduksi (3)
- Respiratory (5)
- Siklus Hidup (8)
- THT (3)